Kamis, 15 Juli 2010

@_@

Taukah kau rasanya kehilangan? Mungkin bagi sebagian orang, kehilangan adalah salah satu hal yang tidak penting. Begitu pula aku, dulunya. Bagi orang lain, kehilangan itu bagaikan engkau antara hidup dan mati. Hidup karena engkau masih bisa bernafas, mati karena engkau tak bisa merasakan apa yang kau rasakan. Hanya kekacauan fikiran, gej0lak batin, dan kalutnya perasaan.

Kehilangan membuatmu merasa setengah belahan dirimu menghilang. Bukan khayalan, namun kenyataan. Bahkan sebelum engkau mengetahuinya, engkau bisa merasakan arti kehilangan separuh jiwamu.

Hancur saat mendengar dia meninggalkanmu. Hampa saat mengetahui dia tak akan pernah menghubungimu lagi. Dan akhirnya engkau merasa hidup tiada berarti lagi.

Mungkin menurut sebagian orang, perasaan seperti itu hanyalah perasaan orang-orang yang lebay. Nyatanya tidak. Engkau tidak akan pernah merasakannya sampai engkau mengalaminya. Saat engkau mengalaminya engkau hanya bisa menyesali waktu-waktu yang tidak engkau manfaatkan bersamanya.

Terlalu sakit mendengar kaki patah, tulang rusuk patah, dan helm pecah. Namun, menurutku itu lebih baik daripada k0ma. Hanya mati perlahan-lahan. Bersyukur karena hal ini. Bukan hal yang lain.

Kunjungan tiap kali di mimpi, memang membuat terlupa akan kenyataan. Q bahagia. Di tidurku. Di bangunku, q harus menghadapi kenyataan yang bertolak-belakang. Tapi, aku percaya engkau masih hidup dengan cara yang berbeda.

Dan aku percaya suatu saat nanti kita akan bertemu lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar